Print friendly

Print Friendly Version of this pagePrint Get a PDF version of this webpagePDF

18 Jul 2011

Sejarah lahirnya sosiatri

Keberadaan Sosiatri sebagai ilmu pengetahuan jika diasosiasikan dengan umur manusia dapat dikategorikan sudah dewasa. Kenyataannya, ilmu ini belum banyak dikenal. Istilah Sosiatri bahkan tidak ditemukan di dalam kamus-kamus tertentu yang menjelaskan Bahasa Indonesia, meskipun kamus tersebut mencantumkan label “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”. Tidak mengherankan, sebab di kalangan ilmiah, kebermaknaan ilmu ini sebagai cabang ilmu sosial masih banyak ditentang dan bahkan ditolak.

Sosiatri sebagai salah satu cabang ilmu sosial, mulai dikembangkan oleh Fakultas Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM). Sosiatri ditetapkan sebagai salah satu cabang ilmu sosial oleh UGM pada tahun 1957. Pada 10 Juli 1957, secara resmi UGM membuka jurusan Ilmu Sosiatri yang berada dalam naungan Fakultas Sosial dan Politik. Jurusan ini dibuka dengan tujuan menghasilkan ahli-ahli Sosiatri atau Sosiatris. 


Jurusan Sosiatri di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM dibuka dengan dikeluarkannya Keputusan Sidang Panitia Adhoc Senat UGM. Sebelum sampai pada keputusan tersebut, Senat UGM telah melalui perundingan panjang untuk memformulasikan sebuah nama bagi ilmu baru yang diperlukan untuk pembangunan masyarakat Indonesia. Sidang Panitia Adhoc Senat UGM tersebut terdiri dari 5 orang guru besar UGM. Kelima guru besar tersebut adalah: Prof. Mr. Drs. Notonegoro sebagai ketua dan Prof. Drs. Sigit, Prof. Mr. Kusuniadi, Prof. Drs. Sunardjo, dan Prof. Mr. Hardjono sebagai anggota.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar