Metodologi penelitian merupakan keseluruhan proses berpikir mulai dari ditemukannya masalah, menjabarkannya dalam kerangka teori tertentu, menentukan teknik dan alat pengumpulan data sampai dengan penarikan kesimpulan. Sedangkan metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah adalah suatu kegiatan yang dilandasi dengan metode keilmuan. Metode keilmuan merupakan gabungan pendekatan rasional dan empiris.
Cara-cara ilmiah dalam penelitian diharapkan dapat membantu peneliti memperoleh data yang memiliki sifat objektif, valid, dan reliabel. Objektif artinya semua orang akan menafsirkan data dengan cara yang sama. Valid berarti ada kesesusian antara keadaan objek yang diteliti dengan data yang ditemukan. Reliabel artinya data konsisten dan dapat dipercaya.
Tujuan kegiatan penelitian adalah menemukan, membuktikan, mengembangkan dan mengantisipasi suatu masalah. Menemukan artinya berusaha mendapatkan ssesuatu yang baru untuk mengisi kekosongan atau kekurangan. Membuktikan artinya melakukan pengujian terhadap kebenaran sesuatu yang masih diragukan. Mengembangkan berarti memperluas dan menggali lebih dalam sesuatu yang sudah ada. Mengantisipasi artinya berusaha menghasilkan sesuatu yang dapat mempertahankan, memperbaiki, atau mengubah keadaan bermasalah menjadi normal.
Penggolongan jenis-jenis penelitian dilakukan untuk berbagai kepentingan dan berpedoman pada cara ilmuwan melakukan peninjauan terhadap aktivitas penelitian. Ilmuwan tertentu menggolongan penelitian berdasarkan tujuan. Ada pula yang menggolongkan berdasarkan pendekatan. Ilmuwan lainnya menggolongkan berdasarkan cara menjelaskan. Sedangkan yang paling banyak digunakan adalah menggolongkan penelitian berdasarkan jenis data.
Penelitian berdasarkan tujuannya dapat dikelompokkan menjadi penelitian murni (pure research) dan penelitian terapan (applied research). Penelitian murni adalah penelitian yang dilakukan sepanjang hasilnya bermanfaat untuk pengembangan teori. Penelitian ini banyak dilakukan oleh ilmuwan alam, misalnya untuk membuktikan atau menguji Hukum Newton atau meneliti kebenaran Teori Darwin. Penelitian terapan dilakukan agar hasilnya dapat diterapkan untuk mengatasi masalah-masalah praktis. Penelitian ini dapat dilakukan untuk mengetahui efektivitas harga saham atau menelusuri adat perkawinan suku bangsa tertentu.
Jenis penelitian menurut pendekatannya dapat dibedakan menjadi survei, ex post facto, penelitian percobaan, penelitian naturalistik, penelitian kebijakan, penelitian tindakan, dan penelitian evaluasi. Survei dapat digunakan untuk mengumpulkan data sampel dari komunitas berukuran besar. Ex post facto diterapkan terhadap kejadian atau peristiwa yang telah terjadi. Penelitian percobaan berusaha mencari pengaruh sebuah variabel terhadap suatu kondisi yang terkontrol ketat. Penelitian naturalistik menangani pengumpulan data yang bersifat nonangka (kualitatif). Penelitian kebijakan dilakukan untuk memahami dan menilai kebijakan yang diambil oleh pemerintah atau suatu asosiasi. Penelitian tindakan bertujuan mengembangan pendekatan dan program sesuatu dengan tindakan yang diamati. Penelitian evaluasi merupakan penelitian yang menilai suatu kegiatan program. Jika penilaian dilakukan pada prosesnya disebut penelitian evaluasi formatif, sedangkan jika penelitiannya dilakukan pada hasil akhirnya disebut penelitian sumatif.
Penelitian berdasarkan tingkat penjelasannya dijelaskan menjadi penelitian deskriptif, penelitian komparatif, dan penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan kondisi masayarakat atau objek sesuai dengan keadaan yang ditemukan atau diamati. Penelitian komparatif melakukan perbandingan antara suatu kondisi atau komunitas dengan kondisi atau komunitas lain. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menelusuri sebab-akibat suatu peristiwa atau gejala yang terjadi.
Jenis penelitian menurut jenis datanya dibedakan menjadi penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif meninjau hakekat kenyataan secara tunggal, nyata, serta terfragmentasi; hubungan antara peneliti dengan yang diteliti terpisah; generalisasi dilakukan bebas waktu sesuai dengan konteks penelitian; sedangkan hubungan sebab-akibatnya didasarkan pada penyebab sebenarnya. Penelitian kualitats memandang hakekat kenyataan sebagai kondisi ganda dan utuh; hubungan antara peneliti dengan yang diteliti tidak dapat dipisahkan; generalisasi terikat waktu dan konteks terikat pada hipotesis; dan hubungan variabel tidak didasarkan pada sebab akibat melainkan bersifat resiprokal (sebab – akibat atau akibat – sebab).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar